Welcome to Enfiar Laluna's Blog (Fitria Rindang Nur Insyiroh)

Kamis, 16 September 2010

FITRIA RINDANG NUR INSYIROH



Ya, itulah aku. Fitria Rindang Nur Insyiroh. Seorang anak perempuan kelahiran Magelang, 8 September 1995. Aku anak ke3 dari 3 bersaudara. Dua kakak ku laki-laki, maka tak heran jika aku paling manja di rumah. Jika ingat akan masa kecilku dulu, aku hanya ingin tertawa sendiri. Betapa dulu aku membenci kakak tertua ku, hanya karena dia hitam dan sangat kurus. Hahaha

Saat aku kecil, aku bukanlah anak perempuan yang anggun. Mungkin jika kebanyakan anak perempuan usia 4 hingga 7 tahun senang dengan rumah-rumahan atau pasaran (masak-masakan), tidak dengan aku. Ku bilang tadi, aku memiliki 2 saudara laki-laki. Dan aku paling hobi mengikuti kakak ke2 ku (Bintang) kemana pun dia pergi. Yah, itulah aku. Kawanku semasa kecil hanya laki-laki. Aku tak kenal dengan anak perempuan sebayaku di daerah rumah. Aku hanya senang bermain sepak bola, kasti, ps, dan permainan laki-laki lainnya.

Menginjak remaja, aku mulai mengerti jika aku seorang perempuan. Dan tak pernah lagi aku bermain dengan teman-teman laki-lakiku. Mas Angga, mas Aji, Bayu, Agan. Dan aku mulai sedikit menjaga jarak dengan laki-laki, karena aku tahu aku adalah seorang muslimah. Walau terkadang aku suka menjaili teman laki-lakiku di sekolah.

Tahun 2007 aku lulus SD dan melanjutka ke SMP terfavorit di kabupaten dan masuk di kelas yang istimewa, kelas Bilingual. Tapi bukan itu yang membuatku istimewa di kelas ini. Tadinya ku pikir biasa saja memasuki kelas ini, ya seperti kelas lain. Tapi ternyata banyak petualangan yang kulakukan bersama teman-temanku di kelas ini. Dimana saat kita pertama bertemu dan tak saling mengenal, hingga masalah-masalah yang kami hadapi selama 3 tahun bersama, dan senyuman bahagia pada akhirnya.


Oke, kembali pada pribadi ku. Mungkin di rumah aku bisa menjadi anak yang manja (Bukan berarti manja sekali. Aku mengartikan manja di sini adalah, perkataanku dan pikiran ku. Kutekankan, aku manja tapi aku masih mau disuruh mencuci piring, menyapu halaman, dan masih banyak lagi), tapi nggak ada yang mau memanjakanku. Semua orang di keluargaku harus menjadi orang-orang yang mandiri. Kami memang telah dilatih sejak dini. Tapi ku akui, aku belum siap menerima itu. Mungkin aku memulainya lebih muda dibanding kakak-kakak ku. 

1 komentar: