Welcome to Enfiar Laluna's Blog (Fitria Rindang Nur Insyiroh)

Senin, 18 April 2011

Postingan Setelah Bertahun-Tahun (LEBAYY)

Aku nggak tahu kapan pertama kali aku menjadi 'alay'. Yah, setidaknya masih dalam batas kewajaran (menurutku).

Oke, selama bertahun-tahun ini *alay again* banyak banget hal yang ku kerjain sehingga jarang posting di blog, bahkan untuk membukanya saja.Tahukah kalian aku itu sangat amat sibuk sekli banget, mulai dari baca novel, tidur, nonton TV, ketawa-ketiwi geje bareng temen-temen, dan tentulah banyak aktifitas lain yang menguras seluruh tenagaku *lagi... alay*

Back to may purpose. Sebenarnya aku posting lagi bukan karena ingin sombong dengan ke-'alay'-anku. Ya, cuma mo ngisi waktu senggang di sela-sela kesibukanku yang padat sangat *alay*. Dimulai dari insiden Gunung Merapi tahun lalu, yang sempat membuat berhenti beberapa aktifitas keelektroan *maksudnya pemakaian barang" elektro*, kecuali hp. Yah, itulah awalnya yang membuatku jarang sekali posting. Bisa dibayangkan, hampir 2 minggu tanpa listrik Hal itu harus membautku 'mengungsi' ke Sawangan *hadoh, malah lebih deket sama Merapi, gubrag..!*

Tapi, hikmah di balik itu semua, para siswa di daerah kabupaten Magelang boleh meliburkan diri dengan senang hati selama +/- seminggu *Jelas aja, klo mau masuk siapa yang mau ngajar?*. Tapi toh sama aja, nggak bisa pergi ke mana-mana. Lebih parahnya lagi, seminggu setelah kita masuk sekolah, tes semester pertamapun harus dimulai *oh, sial*. Jangan tanya berapa hasil raporku. Aku akan menatapmu dengan mimik serius, lebih serius daripada orang serius, seriusnya serius itu sendiri *alay again...again...and again...* dan perlahan-lahan akan kugengkan kepalaku.

Sabtu, 23 Oktober 2010

AYAM YANG MALANG

Ayam, ayam, ayam, ayam. Siapa sih yang nggak kepengen makan ayam. Apalagi kalau udah ditongseng apa diopor atau di rica-rica enak juga. (membayangkan makanan dan tanpa sengaja ngiler). Hehehehe, ternyata ibu berpikiran sama denganku (kayake sih). Akhirnya tanpa SUPER SEMAR tanpa adanya PERPU tanpa adanya PERPRES dan tanpa adanya surat perintah resmi dari ibu, kami (Aku sama Bapak) diutus untuk membeli ayam....

Tadinya aku sempat mengelak jika harus berumpek-umpekan ria di pasar, mencari sang pedagang ayam, harus tawar-menawar dengan sang pedagang, dan rela menahan nafas akibat bau ayam yang udah mati. Tapi apa boleh buat, daripada aku disuruh keramasan saat itu juga, padahal aku lagi malas mandi. (hehehe, maaf malah jadi buka aib. maaf para pembaca yang tiba-tiba mencium bau yang nggak sedap)

Ternyata eh ternyata, Bapak nggak menghentikan motornya di pasar, padahal aku udah siap-siap turun dari motor honda supra x 123. Alhasil aku duduk dengan posisi nggak ngenakin, sumpah!!! Badan aku miring ke samping kiri. Mau mbenerin juga nggak enak, nanti malah keseimbangan bapak kurang trus jatoh deh. Huh, memang harusnya sekali-kali anak yang berkorban.

Bapak menghentikan motornya di sebuah bangunan kecil sekitar 5m x 3.5m. Tadinya kukira bengkel motor yang kekurangan pegawai trus aku disruruh bapak ngelamar pekerjaan di situ. (Oh God, help me please...). Nggak kusangka itu adalah tempat kami membeli ayam, karena jelas terpampang : Jual dan Terima Potong dan Bubut AYAM KAMPONG, BEBEK, BANYAK, dan banyak lagi. (Nb : menerima pesanan)

Eh, ini bener tempatnya?? Mana ayamnya? Kok nggak ada satupun ayam sih? Aneh. Tapi dalam sekejap saja, saat kuberpaling sebentar untuk melihat jalan raya dan kemudian kembali mengamati ke dalam, mas-mas yang tadi njaga tempat ini udah memegang ayam. Hah,,, ajaib!!!

Tiba-tiba ajha mas-mas yang lagi pegang ayam itu datang menghampiriku. Haddowwh, jangan bilang mo nembak aku pake ayam, nggak romantis amat sih mas (-_-" dasar Rindang aneh). Hohoho, leganya hatiku mengetahiu mas-masnya nggak jadi nembak aku, dia hanya mengambil tali rafia yang tercanthol di depanku. Ngeh,,, buat apa ya kira-kira??? Dengan sadisnya mas-mas penjaga tempat jagal ayam itu mengikat kaki ayam trus digantungin ke tembok. Apa ayamnya nggak pusing yak?? Kaki di kepala, kepala di kaki. Sepertinya udah pernah dengar bait lagu kayak gitu??

Mas-masnya kembali menuju ku. Kira-kira mo ngapain lagi, nih mas-mas genit bangetz seehhh >:3 (maaf Rindang lagi eror. ada yang punya obatnya nggak??) Mas-masnya trus pergi ke sudut ruangan lain dan menyiapkan peralatan-peralatan besar. Ada tabung yang besar yang penuh lubang-lubang dan bulu-bulu. Ah mendhing mainan hape bapak daripada digodain si mas-mas'e yang aneh (sebenere kamu itu Rindang yang aneh!!)

PETHOK...PETHOK...PETHOK...!!!!

Hah!!! Suara yang sangat amat mengiris hati. Sangat memelas sekali. TIDAKK!!! Apa yang udah dilakukan mas-mas itu pada ayam'e?? Koq dibunuh sih? Emang si ayam salah apa? (Aku masih nggak sadar kalau tempat itu tempat penjagalan ayam. maklum DDR alias daya dong rendah). Ayam yang sedari tadi hanya diam dan pasrah atas hal apa yang akan terjadi padanya, kini udah sekarat di tempat pembaringannya. Dia berpethok-pethok ria yang membuat hati ku jadi teringat akan kuasa Yang Maha Esa. Aku jadi teringat akan kematianku nanti. Ya ALLAH, ampunilah semua dosa hambamu ini, dosa kedua orang tua hamba, keluarga hamba, dan ampuni pula dosa ayam ini Ya ALLAH.

Darah mengucur dengan deras dari lehernya. Sang ayam yang sedari tadi bergerak-gerak memberontak untuk meyakinkan dirinya masih hidup, kini lambat laun mulai tak berkutik. Dan akhirnya....

INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI'UN

(Sesaat kemudian di Masjid bayangan Rindang menyebarkan kabar duka tersebut ; "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un 3x. Telah meninggal dunia dengan tidak tenang ayam yang tidak diketahui namanya dan entah orangtuanya siapa siang ini di tempat penjagalan ayam. Rencananya siang ini juga ayam akan dikubur dalam perut Rindang dan keluarga Rindang. Kita do'akan semoga arwah sang ayam tenag di alam sana. Amin")

(Oppss ada yang ketinggalan ; "Semoga arwah ayam tidak mrimpeni Rindang. Amin ya Rabbal Alamin")

Ayam, hanya dua patah kata yang dapat aku katakan pada dirimu wahai ayam. "Terima kasih" Ya, terima kasih karena kamu udah mau berkorban dan udah mau untuk menjadi menu makan aku siang ini sama nanti malam. Aku hanya bisa mendo'akan kamu, hikhikhikhik :'(

Sabtu, 16 Oktober 2010

I THINK I LOVE YOU: OST Full House

eu reol ri eob da go a nil geo ra go mi deot jyo
nae ga keu dal sa rang han da ni mal do an dwe jyeo eom

kwaen han chil too il geo ra go
nae ka we ro un ka cha shi neul sook yeo bwat ji man
i je teo neun nan kam chul so ka eob neun deul yo

I think I love you
keu reon ka bwa yo
Cause I miss you
keu dae man eob seu myeon

a moo keo do mot ha ko cha goo saeng kak na ko
i reon keol po myeon a moo rae do

I’m falling for you
nan mol rat ji man
Now I need you
eo neu saen ka na mam ki peun ko se
a ju kau ke cha ri ja beun keu dae ei mo seum eul i je
po a yo

u ri an eo ul rin da ko shin ku keu ke tak cho da go
ha na boo teo yeol-gae do dae she mwi han gae ra do mat neun ke eob naun de
eo teo ke sa kwol soo it nya ko
mal do an dwe neun yae ki ra ko mi ha myeo tul reo dat ji man
i je teo neun nan keu reo gi ga si reon geol yo

I think I love you
keu reon ka bwa yo
Cause I miss you
keu dae man eob seu myeon
a moo keo do mot ha ko cha goo saeng kak na ko
i reon keol po myeon a moo rae do

I’m falling for you
nan mol rat ji man
Now I need you
eo neu saen ka na mam ki peun ko se
a ju kau ke cha ri ja beun keu dae ei mo seum eul i je
po a yo

wae mol rat jyo keu dae ra neun keol
wae mot bwat jyo pa ro a pin de oh yea
keu do ngan i reo ke pa ro nae
kyeo te i seot neun ne
wae i je seo ya
sa ra ngi po i neun keon ji

I think I love you
keu reon ka bwa yo
Cause I miss you
keu dae man eob seu myeon
a moo keo do mot ha ko cha goo saeng kak na ko
i reon keol po myeon a moo rae do

I’m falling for you
nan mol rat ji man
Now I need you
eo neu saen ka na mam ki peun ko se
a ju kau ke cha r ja beun keu dae ei mo seum eul i je
po a yo

Senin, 04 Oktober 2010

Journey to Temanggung

Hehehe, dapat tugas Bahasa Inggris untuk menulis recount text. Sekalian aja aku posting, sekalian nambah-nambah informasi tentang aku. CEKIDOT

*****





Alhamdulillah ...

Ramdhan is over. Lebaran day come ahead. I was very happy, although                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          my brother, couldn't celebrate Lebaran with us. But it doesn't matter, because we still could say "Happy Lebaran day" to one another.
As Lebaran days before, every second day of Lebaran, my big family gathered to celebrate it. Although we didn't know each other, we were always excited to come to the meeting place to keep the brotherhood. This year, the meeting was held in my mom's uncle's house in Temanggung.

There was an accident when we went to Temanggung. The accident happened between a motorcycle with a bus. I was really and really surprised. I had never seen a terrible accident like that.


"Astaghfirullah! Bu Wiwin, Bu Wiwin, what's that?!" I said a little scream. 
Then my mom looked around. While my father stopped the car and saw what happened.


Many people ran to the motorcyclist to help him. I saw a lot of blood that flowed from under the bus. I knew, that the motorcyclistr still under the bus.


"You all must be careful when riding a motorcycle. Moreover, the streets are still crowded like this. I don't want to hurt all of you," my mother advised us. Then the car running again.


We had arrive at Temanggung. There had been many guests who had came, but the event had not yet begun. Soon after, the event begins with a reading of the Quran by a child

"Verry amazing," I muttered

Minutes after the event had passed. Finally, lunch came. I couldn't wait to eat my soup. "Hmm, yummy"

After we spent our lunch, we went to the mosque not far from my mother's uncle's house to pray dzuhur. After we prayed dzuhur, we returned home to my mother's uncle's house. As I walked, I passed a beautiful luxury car, and suddenly I wanted to take pictures with the car.


"Bu Wiwin, please take my pictures with that car" I asked my aunt.


Yup, 1 ... 2 ... 3 ... 
click. Once again. 1 ... 2 ... 3 ... click. I was very happy at that time. There was a naughty thoughts in my head, "Hahaha, I can show off this picture to my friends"


"Rindang! Hurry, we're going home now" my father shouted from a distance.


"Okey, I go there now! Wait for me!" 
I shouted. Before I ran to our car, I took time to reflect on the windshield in the car.


Ops, who was in the car? I tought he was laughing at someone. And I thought, he laughed at me! Oh God, he must had been in the car when I took pictures with his car without any permissions and reflect on the windshield.


I was really embarrassed at that time. Why I didn't know if there was people in the car?

Then I ran away from the car. I hope he didn't see my face

*****

Mohon maaf jika grammar-nya nggak sempurna. Maklum baru belajar juga. Mohon bantuannya ^_^

Kamis, 16 September 2010

FITRIA RINDANG NUR INSYIROH



Ya, itulah aku. Fitria Rindang Nur Insyiroh. Seorang anak perempuan kelahiran Magelang, 8 September 1995. Aku anak ke3 dari 3 bersaudara. Dua kakak ku laki-laki, maka tak heran jika aku paling manja di rumah. Jika ingat akan masa kecilku dulu, aku hanya ingin tertawa sendiri. Betapa dulu aku membenci kakak tertua ku, hanya karena dia hitam dan sangat kurus. Hahaha

Saat aku kecil, aku bukanlah anak perempuan yang anggun. Mungkin jika kebanyakan anak perempuan usia 4 hingga 7 tahun senang dengan rumah-rumahan atau pasaran (masak-masakan), tidak dengan aku. Ku bilang tadi, aku memiliki 2 saudara laki-laki. Dan aku paling hobi mengikuti kakak ke2 ku (Bintang) kemana pun dia pergi. Yah, itulah aku. Kawanku semasa kecil hanya laki-laki. Aku tak kenal dengan anak perempuan sebayaku di daerah rumah. Aku hanya senang bermain sepak bola, kasti, ps, dan permainan laki-laki lainnya.

Menginjak remaja, aku mulai mengerti jika aku seorang perempuan. Dan tak pernah lagi aku bermain dengan teman-teman laki-lakiku. Mas Angga, mas Aji, Bayu, Agan. Dan aku mulai sedikit menjaga jarak dengan laki-laki, karena aku tahu aku adalah seorang muslimah. Walau terkadang aku suka menjaili teman laki-lakiku di sekolah.

Tahun 2007 aku lulus SD dan melanjutka ke SMP terfavorit di kabupaten dan masuk di kelas yang istimewa, kelas Bilingual. Tapi bukan itu yang membuatku istimewa di kelas ini. Tadinya ku pikir biasa saja memasuki kelas ini, ya seperti kelas lain. Tapi ternyata banyak petualangan yang kulakukan bersama teman-temanku di kelas ini. Dimana saat kita pertama bertemu dan tak saling mengenal, hingga masalah-masalah yang kami hadapi selama 3 tahun bersama, dan senyuman bahagia pada akhirnya.


Oke, kembali pada pribadi ku. Mungkin di rumah aku bisa menjadi anak yang manja (Bukan berarti manja sekali. Aku mengartikan manja di sini adalah, perkataanku dan pikiran ku. Kutekankan, aku manja tapi aku masih mau disuruh mencuci piring, menyapu halaman, dan masih banyak lagi), tapi nggak ada yang mau memanjakanku. Semua orang di keluargaku harus menjadi orang-orang yang mandiri. Kami memang telah dilatih sejak dini. Tapi ku akui, aku belum siap menerima itu. Mungkin aku memulainya lebih muda dibanding kakak-kakak ku. 

MY FIRST LOVE by Nica Costa

Everyone can see
There's a change in me
They all say I'm not the same
Kid I use to be


Don't go out and play
I just dream all day
They don't know what's wrong with me
And I'm too shy to say

It's my first love
What I'm dreaming on
When I go to bed
When I lay my head upon my pillow
Don't know what to do

My first love
He thinks that I'm too young
He doesn't even know
Wish that I could tell him what I'm feeling
'cause I'm feeling my first love

Mirror on the wall
Does he care at all
Does he ever notice me
Does he ever found

Tell me teddy bear
My love is so unfair
Will I ever found away
An answer to my pray
For my first love...

LAKSA

Bahan :
200 gr bihun kering, seduh air medidih sampai lunak, tiriskan
200 gr taoge, seduh air mendidih, tiriskan
1 ekor (850 gr) ayam rebus, cabik-cabik dagingnya
250 gr udang, kupas
500 ml sisa kaldu perebus ayam
1000 ml santan dari 1 butir kelapa
2 sdm kelapa parut, sangrai sampai kecokelatan, haluskan
1 batang serai, memarkan
2 lembar daun salam

Bumbu Dihaluskan :
1 sdm ketumabr, sangrai
3 siung bawang putih
7 buah bawang merah
2 sdt lengkuas, cincang
2 sdt temu mangga, cincang atau 1 sdt kunyit, cincang
3 buah kemiri, sangrai
2 sdt garam
1 sdt gula pasir

Pelengkap :
4 butir telur rebus, belah 8
bawang goreng
daun kemangi
sambal

Cara :

Tumis bumbu halus, daun salam, serai sampai harum, masukkan ke kaldu bersama udang, santan, dan kelapa tumbuk. Dengan api sedang, didihkan sambil sesekali diaduk agar santan tidak pecah.

Sambal : haluskan 10 cabai merah dan 2 buah cabai rawit rebus, tambahkan 1 sdt air jeruk nipis.

Saran saji : tata dalam mangkuk - bihun, taoge, daging ayam, dan potong telur. Tuangkan kuah panas, taburi bawang goreng dan daun kemangi.